Sabtu, 01 Oktober 2016

Pilih Mana, Ujian atau Main Game? Bagaimana Mengatasi Anak yang Kecanduan Game?

Hmmm... kayaknya gamer yang masih sekolah itu sering banget punya masalah seperti ini nih... "Game atau Ujian?" Nanti kalo main game terus, nilainya jelek. Jadi gak fokus. Mikirin game mulu.





Memang benar seperti itu. Banyak orang tua sering menyalahkan Game biang keladi dari nilai anaknya yang jeblok. Tetapi tidak demikian loh. Game itu bukanlah faktor Utama penghambat siswa belajar. 

Layaknya saya sebagai siswa SMP juga punya kewajiban untuk belajar, tapi Hak saya juga harus Main Game itu harus terpenuhi.  



Lantas, apa yang membuat Anak anak Pelajar itu malas disuruh belajar dan Memilih untuk bermain Game?

Saya akan kasih analisa saya.

1. Anak ingin berusaha menamatkan Game yang ia mainkan

Maksudnya?

Maksudnya ialah, misal si anak membeli/mendownload game baru, nah dia mempunyai misi untuk menamatkan Game barunya itu, tanpa perkecualian, dia meninggalkan semua kebiasaan sehari" seperti makan, tidur, belajar, dan berkumpul bersama orang tua. Itupun sudah terjadi dengan saya. 

2. Kurangnya perhatian orang tua

Apakah ada orang tua yang tidak sibuk?

Jawabannya ya, jawab sendiri. Pastilah ortu kita selalu sibuk bekerja untuk mencari nafkah untuk keluarga kita. Ada yang sampai malam lah, gak pulang lah, keluar kota lah, sehingga anaknya bisa leluasa main ke warnet atau main game dirumah. Nah.. hal ini banyak terjadi di kalangan orang sugih yang dimana para orang tua sibuk bekerja dan sedangkan anaknya keluyuran gak tau kemana. Kalau misalnya anaknya main di rumah temen sih gak papa ya, Tapi kalau sudah main game? Merokok? Narkoba ?? Wah, dampaknya bisa bahaya sekali lho...

3. Orang Tua sudah pasrah menangani anaknya yang kecanduan game

Pasti banyak lah orang tua yang udah menyerah menasehati anaknya, memarahi anaknya dan segala macam. Anaknya pasti sudah bermain Cash atau Bayar membayar di dalam game untuk membeli item di Game yang menurutnya menarik dan membuat Character di game nya itu menjadi kuat. 

Banyak gak? Banyak sekali. Saya pun melakukan hal yang sama. Terus terang mungkin saya sudah menghabiskan uang Berjuta-juta hanya untuk main game dan Cash game.

Lalu gimana menangani anak yang sudah Overdosis Game?
MASUKIN PESANTREN/ ASRAMA.

4. Kurangnya kesadaran ORANG TUA akan Game 

Maksudnya apa Gan?

Banyak orang tua yang membiarkan anaknya main di PSan, Game Online, Xbox, Warnet, maupun di rumah. Mereka mungkin menganggap bahwa anaknya itu bermain game hanya untuk refreshing biasa. Bukan untuk ditekuni. 

Sebaiknya para orangtua itu memperhatikan mereka membuka game apa, situs apa, dan sedang apa. Dan coba untuk melarang anak SD untuk pergi ke WARNET. Coba saja kalau anak anak SD/ TK main ke warnet dan diajak teman temannya yang lebih dewasa untuk menonton Video PORNO. Rusak anakmu, Pak, Buk.


Nah, apa solusinya untuk mengatasi itu semua?

1. Nasehatilah Dengan Lembut dan Dengan Kasih Sayang

Dengan metode ini, anak akan tetap merasa disayangi oleh Bapak Ibuknya karena sudah mau menasehati dengan cara yang lembut dan cinta kasih. Dan dengan demikian, kebiasaan anak bermain game akan berkurang karena si anak menghabiskan waktu untuk berkumpul bersama keluarga.

2. Ajaklah anak untuk Berhenti Bermain Game ONLINE

Mengapa harus ONLINE? 

Yah karena Game online itu susah tamatnya, yang dimana anak akan menghabiskan waktu yang LAMAAAA sekali untuk menamatkannya. Dan Game ONLINE itu mengiming-imingi si Pengguna untuk membayar CASH mereka untuk membeli Item/Weapon yang tersedia di GAME itu.

Jadi, apa solusinya agar anak tidak bermain game ONLINE?

Suruhlah anak bermain game offline, dan dirumah saja. Otomatis pengawasan terhadap anak akan terkendali. Jangan sekali-kali biarkan anak main ke warnet kalau sudah punya laptop/pc terjangkau untuk bermain game game Offline yang bagus.

3. Batasi penggunaan ANDROID pada anak

Nah, anak mana sih yang ga punya gadget? Pasti punya lah. Orang tua juga ga akan tega liat anaknya ga punya Hape android. Seperti teman-temannya. Pasti orang tua akan membelikannya demi kebahagiaan si anak.

Boleh sih boleh Tapi dibatasi penggunaan gadget itu.

Misal sehari hanya boleh buka 1 jam/2 jam saja. Itu sudah efektif
Atau seminggu 1 kali saja, jauh lebih bagus.


Bagian selanjutnya

Anak yang sudah kecanduan game Kayaknya sudah tidak bisa diobati lagi. Kata siapa? Saya sudah kecanduan game online, sekarang saya sudah tidak kecanduan lagi. Karena apa? saya menyadari bahwa game online itu hanyalah hal hiburan belaka yang tidak terlalu penting. Dan saya kalau buka laptop/PC mungkin buat internetan, Blogging, dan sesekali lah bermain game. Dulu saja saya setiap hari ke Warnet, Main Game laptop tapi akhirnya? saya lepas juga kan dari jeratan game online? 

Nah... tinggal ke Anaknya saja, kalau dia sudah sadar akan tidak pentingnya game online itu maka tidak usah pusing pusing menasehati sampai bibir monyong. Bila anak belum paham betul akan game online itu, cobalah dengan menasehati dan bertanya "Apa manfaat Game Online, Nak?" 

Dan si anak akan berkata : "aku akan dapet hiburan, dan ga bosen lagi."
Mayoritas sih pada bilang gitu. dan coba tanya sekali lagi kepada anak :

"Apakah Hiburan itu dapat berguna kelak bagi kehidupan masa depanmu nanti? Apakah dapat membuatmu sukses, menjadi sarjana atau dokter? Jadi ahli IT? ini hanyalah hiburan nak, dan ini bersifat tidak abadi. Coba lah untuk meninggalkan Game Onlinemu itu. Dan kamu rajin lah belajar untuk masa depanmu."

Dan kalau si anak sudah memahami isi perkataan tersebut, maka anak dengan perlahan akan berhenti bermain, dan rajin belajar. 

Nah, faktor orang tua juga penting lho...

Mengapa penting? 
Karena anak akan selalu mengikuti sifat orang tuanya.

Sebagai contoh, bila orang tuanya bermain game, si anak akan berpikir, "Wah, bapakku boleh main game tuh, berarti kalo bapak boleh, aku juga boleh dong."

Nah kalau si anak berpikir begitu maka bisa jadi si anak itu pergi ke Warnet dan mulai bermain game online. 


Hasil gambar untuk kecanduan game
Bocah kecil main di warnet

Nah, tidak mau kan Nilai Ujian anak jeblok gara-gara game? Tidak mau kan anak jadi generasi yang rusak? 

Tidak ada salahnya mencoba tips dari saya tadi. Dan ini tadi berdasarkan pengalaman saya sendiri, dimana saya masih kelas 3 SMP dan saya sudah sadar akan lebih pentingnya ujian daripada Main Game.

Jangan lupa memberi komentar ya... 
Untuk tips selanjutnya nantikan terus di 

https://cstrikewepz.blogspot.co.id/

Artikel Terkait

4 komentar

miris juga bacanya :D hehea

Mantap bs buat referensi ane nich

Ane juga ngalami hal seperti ente gan :D
ane dulu juga kecanduan main game online tapi sekarang udah gak terlalu.. jempol deh buat artikel agan !

Ujian Dulu - abis pulang ujian Refresing ke warnet . .. malemnya Belajar :v


EmoticonEmoticon